Selasa, 13 November 2012

Kisah Persahabatan Sejati

Cerpen Kisah Sahabat / Persahabatan Sejati.
 Cerpen persahabatan sejati adalah sebuah cerpen yang mengkisahkan tentang persahabatan seorang teman yang begitu erat. Biasanya cerpen kisah sahabat sejati ini banyak sekali diminati oleh para pembaca karena mengangkat realita persahabatan sehari-hari.
Nah pada kesempatan ini, si boy akan sedikit berbagi Kisah Persahabatan Sejati atau cerpen sahabat sejati. Semoga kisah dalam cerpen persahabatan sejati ini bermanfaat bagi semua. Dan langsung saja kita menuju ke TKP.

Kisah Sahabat Sejati

Betapa enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti Iwan. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah dengan supir pribadi.
Meskipun demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Iwan yang datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di rumah Iwan.
Iwan sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Momon. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Iwan. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Momon tidak main ke rumah Iwan.
“Ke mana, ya,Ma, Momon. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen. Selalu datang.”
“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!” katanya bersemangat
Sudah tiga kali pintu rumah Momon diketuk Iwan. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Iwan menanyakan ke tetangga sebelah rumah Momon. Iamendapat keterangan bahwa momon sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Momon di-PHK dari pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya mengorbankan kepentingan Momon. Terpaksa Momon tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.
“Oh, kasihan Momon,” ucapnya dalam hati,
Di rumah Iwan tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung.
“Ada apa, Wan? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur
“Momon, Pa.”
“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Iwan menggeleng.
“Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.
“Momon sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.
Papa menatap wajah Iwan tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Iwan.
“Kalau Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Momon!”
“Maksudmu?”
“Saya ingin Momon bisa berkumpul kembali dengan aku!” Iwan memohon dengan agak mendesak.
“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Momon di desa itu!” kata Papa.
Dua hari kemudian Iwan baru berhasil memperoleh alamat rumah Momon di desa. Ia merasa senang. Ini karena berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Momon. Kemudian Iwan bersama Papa datang ke rumah Momon di wilayah Kadipaten. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Momon dan Momon sendiri. Betapa gembira hati Momon ketika bertemu dengan Iwan. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Momon agak kaget dengan kedatangan Iwan secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau Iwan inginberkunjung ke rumah Momon di desa.
Sorry, ya, Wan. Aku tak sempat memberi tahu kamu!
Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!”
Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Momon. Ternyata orang tua Momon tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Momon sendiri.
“Begini, Mon, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Bandung. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Mon, apakah kamu mau?” Tanya Papa.
“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Iwan menghendaki demikian, saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.”
Kemudian Iwan bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Momon. Tampak mata Iwan berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Momon tinggal di rumah Iwan. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Momon yang sudah tua.
Dari Cerpen Kisah Sahabat Sejati diatas, dapat menjadi motivasi kita semua untuk selalu menjaga hubungan persahabatan.

Senin, 12 November 2012

RESEP



 Pudding Mangga

Pudding Mangga
Bahan :
Lapisan I :
  • 1 bks agar-agar bubuk warna putih
  • 700 ml susu cair
  • 125 gram gula pasir
  • 1 buah mangga arumanis, kupas, iris tipis
Lapisan II :
  • 1 bks jelly rasa mangga
  • 100 gram gula pasir
  • 500 ml air
Cara Membuat :
  1. Lapisan I : campur agar-agar, susu dan gula pasir, aduk rata lalu masak hingga mendidih. Angkat.
  2. Letakkan dan susun potongan mangga ke dalam gelas. Tuang larutan agar-agar hingga 3/4 dari tinggi gelas.
  3. Lapisan II : campur semua bahan, masak hingga mendidih. Angkat. Tuang bahan II di atas lapisan I. Biarkan mengeras di dalam lemari pendingin.
  4. Sajikan.
* Untuk 20 Gelas Kecil

Raspberry Pudding
Bahan :
Lapisan Putih :
  • 1/2 bks agar-agar bubuk warna putih
  • 350 ml susu cair
  • 50 gram gula pasir
Lapisan Merah :
  • 1 bks jelly bubuk merah
  • 200 ml sirup raspberry/ frambozen
  • 350 ml air
  • buah raspberry segar secukupnya
Hiasan :
  • 100 gram whipping cream, kocok kaku
Cara Membuat :
  1. Lapisan putih : campur agar-agar, susu cair, dan gula pasir, aduk rata lalu masak hingga mendidih. tuang sedikit di dasar gelas lalu beri beberapa buah raspberry, biarkan mengeras.
  2. Lapisan merah : campur jelly bubuk, sirup raspberry, dan air, aduk rata lalu masak hingga mendidih. Tuang diatas lapisan putih lalu biarkan dingin dan mengeras dalam lemari pendingin.
  3. Beri whipping cream diatasnya lalu hiasi dengan raspberry segar, sajikan dingin.
* Untuk 15 Gelas Kecil

Blueberry Milk Pudding
Bahan :
  • 1 bks agar-agar bubuk warna putih
  • 800 ml susu cair
  • 100 gram gula pasir
  • 100 gram selai blueberry
Buah segar : blueberry, blackberry, red currant secukupnya
Cara Membuat :
  1. Campur agar-agar, susu cair, dan gula pasir, aduk rata lalu masak hingga mendidih, angkat dan aduk terus hingga agak dingin.
  2. Tuang ke dalam gelas hingga 1/3 nya, biarkan mengeras lalu tuang sedikit selai blueberry diatasnya.
  3. Tuang kembali adonan putih diatas selai, biarkan mengeras dan lakukan hingga gelas terisi penuh.
  4. Simpan dalam lemari es hingga dingin lalu beri buah-buahan segar diatasnya dan sajikan.
* Untuk 15 Gelas Kecil
* Catatan :
Jika adonan pudding telah membeku, panaskan kembali dengan api kecil hingga cair.
chocolate layer pudding
Bahan :
Lapisan Cokelat :
  • 1 bks jelly cokelat
  • 500 ml air
  • 125 gram gula pasir
Cara Membuat :
  1. Lapisan cokelat : campur jelly, air, dan gula pasir, aduk rata lalu masak hingga mendidih.
  2. Tuang ke dalam gelas hingga separuh gelas, biarkan mengeras.
  3. Lapisan putih : campur agar-agar, susu cair, dan gula pasir, aduk rata. Masak hingga mendidih, angkat lalu tuang diatas lapisan cokelat.
  4. Taburi cokelat chips, biarkan dingin dalam lemari pendingin lalu sajikan.
* Untuk 20 Gelas Kecil

Selasa, 06 November 2012

TUGAS PKN

Kasus Korupsi Angie dan Miranda Mangkrak karena Urusan Politik


Jakarta - Pemberantasan korupsi tampak makin tenggelam seiring memanasnya percaturan politik di Tanah Air. Padahal, begitu banyak kasus korupsi yang harus ditangani oleh institusi penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus Angelina Sondakh dan Miranda Swaray Goeltom adalah contoh kasus yang mangkrak di KPK setelah keduanya ditetapkan menjadi tersangka.
"Sejak menangani kasus mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani HR, KPK sudah menjadi lembaga politik. Jadi, sampai beberapa kali dilakukan pergantian pimpinannya, KPK tetap saja akan seperti lembaga politik," ujar Koordinator LSM People Aspiration Centre (PEACE) Ahmad Shahab kepada Suara Karya di Jakarta, Kamis (19/4).
Oleh sebab itu, 'mandek'nya penanganan Angelina Sondakh dan Miranda lebih disebabkan banyaknya kepentingan dalam kasus tersebut. "Angie adalah mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, sedangkan Miranda mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Jadi, sangat masuk akal kalau kasus yang menyeret kedua orang itu karena adanya banyak kepentingan di sana," ujarnya menambahkan.
Kepentingan dimaksud, kata dia, karena penyidik yang ada di KPK berasal dari Kejaksaan dan Kepolisian. Sehingga, KPK belum berdaya dengan sepenuh hati dalam menindaklanjuti kedua orang tersebut.
Karenanya, ia mendesak penegak hukum untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam menangani kasus Angei dan Miranda yang dijadikan tersangka dalam dua kasus yang berbeda.
Senada, dikemukakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsy, menegaskan, penegak hukum seyogyanya sudah melakukan penahanan terhadap keduanya.
"Memang, persoalan Miranda-Agelina ini, menimbulkan banyak pertanyaan bagi kita. Sepertinya, persoalan pemberantasan korupsi kita tenggelam dengan hiruk pikuk percaturan politik di Senayan. Keduanya kan sudah tersangka, jadi logikanya, penyidik KPK telah mengantongi bukti yang cukup untuk memproses perkara ini," ujar Aboe.
Apalagi, kata dia, bahwa KPK tidak memiliki kewenangan untuk meng-SP3-kan perkara, sehingga pastilah para penyidik KPK telah memiliki keyakinan 100 persen atas keterlibatan dua orang tersangka tersebut.
"Yang menjadi pertanyaan, kenapa perkara Miranda-Anggie kok sepertinya terlantar di KPK. Memang banyak spekulasi yang berkembang bahwa ada upaya penyelematan beberapa orang tertentu pada kasus tersebut. Sulit pula menampik ketika ada yang menuding ada oknum internal yang bermain, sehingga seolah penanganan kasus dua orang tersangka ini menjadi bias. Namun saya kira, kita lebih layak mempercayakan penanganan kasus tersebut pada KPK, seharusnya dilakukan dengan segera ada atau tidaknya perkembangan atas penanganan kasus ini," ujarnya menambahkan.
Menurut dia, banyak pertanyaan ketika Wakil Ketua KPK Busyo Muqoddas menyatakan akan menangani perkara Angie setelah selesai perkara Miranda. Tetapi nyatanya, hingga saat ini tidak jelas penanganannya.
"Atas dasar apa Pak Busyro menganggap kasus Miranda lebih prioritas sehingga harus didahulukan ketimbang kasus Anggelina? Ini kan membuat publik bertanya. Apalagi Beliau pernah melakukan pertemuan tertutup dengan Fraksi Demokrat ketika pagi harinya tidak menghadiri paripurna DPR yang menetapkan komisioner KPK," katanya.